PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE DALAM  KERANGKA LESSON STUDY UNTUK  MENINGKATKAN  KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA MATAKULIAH GEOMORFOLOGI DI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Mustofa

Jurusan Geografi, FIS Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang

Abstrak: Hasil refleksi awal pembelajaran geomorfologi teridentifikasi masalah pembelajaran sebagai berikut: 1) penguasaan konsep geomorfologi, terutama istilah-istilah teknis mahasiswa kurang,  2) kemampuan analisis (mulai pemahaman konsep, identifikasi, interpretasi, sampai analisis) medan, dan formasi geomorfologi mahasiswa lemah, 3) kurangnya aktivitas mahasiswa untuk menemukan sumber/referensi terbaru, 4) disadari bahwa pengelolaan kelas belum dilakukan secara optimal karena keterbatasan dosen. Keempat hal tersebut disebabkan oleh praktik pembelajaran yang cenderung dilakukan secara konvensional, menekankan pada bagaimana dosen  mengajar (teacher-centered) dan tidak pada bagaimana mahasiswa belajar (student-centered). Secara keseluruhan hasilnya dapat diperkirakan,  tidak banyak memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran mahasiswa. Tujuan penerapan model true or false berbasis Lesson Study ini adalah  adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam kegiatan belajar mahasiswa sehingga terhindar dari permasalahan yang  mengganggu proses belajar seperti terlambat masuk kelas, mengantuk, enggan mengerjakan tugas,  berbibcang diluar konteks materi yang sedang dipelajari, dan berbagai bentuk rendahnya aktivitas belajar menuju keberdayaan belajar mahasiswa. Rancangan pembelajaran menggunakan Lesson Study. Lesson Study merupakan salah satu bentuk pembinaan guru/dosen (in-service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan profesionalisme guru/dosen. Kegiatan dilakukan secara siklik, terdiri dari 4 siklus, pada setiap siklus terdiri dari plan, do, dan see. Hasil kegiatan LS menjunjukan, pada open class : Pertama , penggunaan waktu oleh dosen terlalu lama, media pembelajaran kurang mampu mengautentikkan pesan pembelajaran, penguasaan  materi dosen pengampu kurang sehingga perlu kolaborator ahli dan berdasar hasil refleksi pembelajaran kolaboratif perlu ditindaklanjuti. Kedua, Pembelajaran lebih efektif semua mahasiswa terlibat belajar, meskipun ada 1-2 mahasiswa yang kurang konsentrasi pada pembelajaran, dan tugas yang diberikan dosen masih texbook ( kurang kontekstual). Ketiga, dan keempat pembelajaran lebih bagus, dan secara keseluruhan dari open class pertama sampai keempat menunjukkan tren meningkat. Berdasarkan penilaian diri oleh dosen model mengenai ketercapaian tujuan belajar tren ketercapaian tujuan naik dari 70% pada open class pertama menjadi 85% pada open class keempat. Lesson learn yang diperoleh dosen model dari kegiatan ini, Dosen semakin terbuka, mahasiswa lebih berdaya belajar, dan perlu ditindaklanjuti.

 

Kata Kunci: True or false, Lesson Study, pengelolaan kelas.

Makalah disajikan pada Seminar Nasional Lesson Study 2014 “Perluasan Implementasi Lesson Study untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Lain UM, serta Pembelajaran PKn – IPS SMP Kabupaten Malang Tahun II″, FIS UM, 27 November 2014