Citra Devi Paramita Sari

Peningkatan Prosedur Evaluasi dan Daya Serap (Pemahaman/C2) Materi Pelajaran Sejarah Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Bagi Siswa Kelas XI IPS 1 SMAN I Kedungwaru.
ABSTRAK
CITRA DEVI PARAMITA SARI 2010. Peningkatan Prosedur Evaluasi dan Daya Serap (Pemahaman/C2) Materi Pelajaran Sejarah Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Bagi Siswa Kelas XI IPS 1 SMAN I Kedungwaru. Skripsi, Jurusan Sejarah FIS Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. I Wayan Legawa, M.Si, (II) Drs. Dewa Agung Gede Agung, M.Hum.

Kata Kunci: Prosedur Evaluasi, Daya Serap (Pemahaman/C2), Metode NHT.
Pendidikan merupakan syarat mutlak majunya suatu negara. Agar pendidikan di Indonesia dapat berhasil dengan baik maka mutu pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Peningkatan mutu pendidikan ini dapat dimulai dari peningkatan kualitas pendidikan. Fakta di lapangan menunjukkan nilai ijasah lebih diutamakan daripada ketrampilan yang dimiliki, sehingga lebih banyak siswa yang menekankan bagaimana caranya memperoleh nilai yang baik, bukan bagaimana caranya memahami apa yang disampaikan, padahal yang paling penting dalam proses belajar individu adalah dimengertinya apa yang dipelajari oleh individu tersebut. Dengan demikian sudah saatnya untuk melakukan evaluasi sesuai prosedur, yakni evaluasi yang tidak hanya menekankan pada hasil belajar saja, melainkan juga mengukur proses pelaksanaan pembelajaran tersebut. Melalui perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan prosedur dalam evaluasi yang tidak hanya menekankan pada hasil belajar saja, maka kualitas pendidikan akan dapat ditingkatkan.
 
SMAN I Kedungwaru merupakan SMA favorit di Tulungagung dengan danem minimal 38,17 sehingga murid-muridnya pilihan dari berbagai daerah di Tulungagung dan sekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Masriah selaku guru sejarah, siswa kelas XI IPS 1 memiliki masalah dalam pembelajaran sejarah yaitu siswa ramai dan selalu mencontek ketika mengerjakan tugas ataupun ulanagn harian. Walaupun contekan tetapi nilai ulangan mereka tetap rendah. Berdasarkan hasil observasi terhadap sikap siswa, pemahaman mereka masih rendah karena masih sering mencontek ketika mengerjakan tes dan merasa kebingungan ketika tanya jawab. Oleh sebab itu peneliti memilih model Numbered Head Together agar evaluasi bisa dilakukan dengan lebih obyektif yaitu dengan tes dan non tes untuk mengecek pemehaman siswa.
 
Dari latar belakang yang ada maka permasalahan dalam penelitian ini meliputi (1) Bagaimanakah prosedur evaluasi materi pelajaran sejarah bagi siswa kelas XI IPS 1 SMAN I Kedungwaru dengan dilaksanakannya metode NHT ? (2) Bagaimanakah daya serap (Pemahaman/C2) materi pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS 1 SMAN I Kedungwaru dengan dilaksanakannya metode NHT? dan (3) Apa saja keterbatasan atau hambatan dari pelaksanaan metode NHT bagi siswa kelas XI IPS 1 SMAN I Kedungwaru?.

unduh dokumen:
DOC| PDF| PPT| PS