Peran strategis dari perguruan tinggi adalah pengembangan sumber daya manusia melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yakni pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab membekali peserta didik dengan penguasaan hard skill maupun penguasaan soft skill. Hal ini didasari bahwa ketika mahasiswa memasuki dunia kerja dan dalam menjalankan profesinya selain menggunakan alat-alat teknologi juga melakukan interaksi sosial dengan sesama rekan kerja dan atasan serta mitra secara profesional. Sehingga mahasiswa harus memiliki kemampuan intrapersonal dan interpersonal. Untuk melatih mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan intrapersonal dan interpersonal tersebut, selain diperoleh dari dalam ruang kuliah, juga melalui aktifitas Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) yang ada di kampus seperti DMF, BEM, HMD dan HMP.
Fakultas Ilmu Sosial melaksanakan Lokakarya Program Kerja Organisasi Mahasiswa dilingkungannya pada hari Sabtu, tanggal 2 Maret 2024. Lokakarya ini dilaksanakan setelah terbentunya dan terlantiknya pengurus Ormawa di FIS, sehingga peserta dari kegiatan ini adalah para pengurus harian dan perwakilan dari masing-masing ormawa di lingkup FIS UM. Hadir pada kesempatan ini adalah Kepala Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, Waji, S.Sos, yang membuka sekaligus memberikan materi tentang tata cara penyusunan program kerja organisasi kemahasiswaan di lingkup FIS UM.
Kepala Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial, Waji, S.Sos, dalam sambutannya mengatakan bahwa, “Ketika penyusunan program kerja kegiatan Ormawa, harapannya bisa berkesinambungan dengan program diatasnya, contoh PKM harapannya setiap Ormawa mengidentifikasi program-program Nasional yang kemudian bisa ditarik ke tingkat Universitas dan Fakultas”. Lebih lanjut, Kepala Tata Usaha FIS UM memberikan motivasi kepada mahasiswa tentang pentingnya berorganisasi, “Untuk mahasiswa, ketika anda lulus, studi lanjut dan bekerja, biasanya institusi bukan hanya melihat secara akademik, akan tetapi juga memperhatikan kegiatan keorganisasian yang anda lakukan selama anda kuliah”.

Waji, S.Sos, sebagai pemateri pertama menyampaikan tentang pentingnya penyusunan program kerja ormawa sebagai pendukung tercapainya indeks kinerja utama dari fakultas dan masing-masing departemen serta program studi. Indeks kinerja utama merupakan kontrak kerja antara rektor dengan dekan serta kontrak kerja dekan dengan departemen yang harus dicapai. Sehingga program kerja ormawa harus mengacu pada target yang akan dicapai oleh Fakultas dan Departemen serta program studi.
Materi yang kedua dalam acara lokakarya berkaitan dengan pagu anggaran bagi masing-masing ormawa dan tata cara pengajuan pencairan dana oleh ormawa FIS UM. Materi ini disampaikan oleh Koestriaman, yang merupakan Staff Keuangan FIS UM. Penggunaan dana harus sesuai dengan MAK (Mata Anggaran Kerja) yang sesuai RAB. Selain itu, dalam penyampaiannya, Kustriaman, S.M. menekankan pada pentingnya laporan pertanggungjawaban kegiatan atau SPJ dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh ormawa.
Setelah penyampaian materi, pada acara lokakarya ini setiap ormawa menyampaikan program kerjanya. BEM FIS mendapat giliran pertama untuk menyampaikan program kerjanya. BEM FIS memiliki porsi pagu anggaran lebih banyak dari ormawa yang lain. Penyampaian program kerja dilanjutkan oleh para perwakilan dari HMD dan HMP. Disetiap program kerja yang disampaian oleh BEM, HMD dan HMP kemudian di review oleh DMF sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki fungsi pengawasan terhadap BEM, HMD, dan HMP. Selain itu, review terhadap program kerja dilakukan oleh Koordinator TU, berkaiatan dengan kegiatan, dan bagian Keuangan fakultas, berkaitan dengan anggaran dan pelaporan SPJ kegiatannya.