Malang, 21 Juli 2024 — Dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Universitas Negeri Malang (UM) kembali melakukan penelitian inovatif. Tim peneliti dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UM menggunakan teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk menganalisis perubahan morfologi akibat aktivitas pertambangan di wilayah Karangasem, Bali. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10-12 Juli 2024 yang melibatkan mahasiswa dan dosen FIS UM.

Teknologi UAV atau pesawat tanpa awak telah membuktikan kemampuannya dalam memantau perubahan lingkungan dengan presisi tinggi. Dengan menggunakan UAV yang dilengkapi kamera beresolusi tinggi dan sensor LiDAR, tim peneliti dari FIS UM berhasil mengumpulkan data topografi yang detail dan akurat di kawasan pertambangan Karangasem.

Penelitian ini dilakukan dengan menerbangkan UAV di atas wilayah pertambangan untuk mengambil gambar dan mengumpulkan data topografi. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak pemrosesan citra dan pemodelan tiga dimensi untuk memetakan perubahan yang terjadi pada permukaan tanah. UAV memungkinkan untuk menjangkau area yang sulit diakses dan mengumpulkan data secara real-time dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, tim peneliti menemukan perubahan signifikan pada lanskap morfologi di wilayah Karangasem akibat erosi tanah dan longsoran tanah di beberapa titik. Dampak ini menunjukkan adanya risiko banjir dan kerusakan ekosistem.

Syamsul Bachri, S.Si, M.Sc, Ph.D, ketua tim peneliti, menekankan pentingnya penelitian ini dalam memberikan dasar ilmiah untuk pengambilan keputusan terkait pengelolaan lingkungan. “Dengan data yang akurat, kami dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat untuk mengelola lingkungan. Kami berharap hasil penelitian ini dapat digunakan oleh stakeholders dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan,”

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Malang ini menunjukkan bahwa teknologi UAV sangat efektif dalam menganalisis perubahan morfologi akibat aktivitas pertambangan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, diharapkan upaya mitigasi dampak lingkungan dapat dilakukan dengan lebih baik dan berkelanjutan.