Peneliti fis um melakukan pengambilan data struktur bawah permukaan bumi dalam studi kasus longsor menggunakan geolistrik di kecamatan bendungan kabupaten trenggalek.

Peneliti dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang (UM) yang terdiri pimpinan tim survei Dr. Heni Masruroh, S.Pd, M.Sc selaku dosen dan melibatkan mahasiswa geografi. Kegiatan Penelitian dilakukan untuk menyelidiki struktur bawah tanah menggunakan geolistrik. Kegiatan geolistrik pertama kali dilakukan di Kecamatan Bendungan dengan bertujuan untuk mengetahui lapisan resisten dan non resisten pemicu terjadinya longsor di wilayah tersebut.

Lokasi survei dilakukan di Desa Surenlor Kecamatan Bendungan yang dikenal rentan terhadap risiko longsor, hal ini dibuktikan secara eksisting oleh tim peneliti dengan banyaknya area yang mengalami longsor disekitar jalan. Adanya bencana longsor kerap melanda setiap tahunnya di Kecamatan Bendungan, hal ini turut menjadi prihatin karena telah menggangu aksesbilitas masyarakat.

Penelitian ini dilakukan selama 5 hari pada 2 lokasi yang terdapat pada desa Surenlor Kecamatan Bendungan. Pengambilan data menggunakan geolistrik memakai 4 lintasan setiap lokasinya. Hasil penelitian ini menghasilkan pemodelan 3d lapisan bawah permukan pada area longsor yang ditampakkan secara detail melalui profiling dan visualisasi yang dihasilkan.

Prinsip dasar geolistrik adalah mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditanam di pemukaan tanah dan kemudian memantulkan respon resistiviatas dari elektoda yang ditancapkan. Resistivitas ini kemudian digunakan untuk pemodelan bawah permukaan untuk membantu mengetahui distribusi material tertentu. Oleh karena itu kontiribusi geolistrik ini sangat besar dalam memetakan dan menganalisis kondisi bawah permukan pada terjadinya longsor.

Dengan adanya pengambilan data dari hasil survei geolistrik diharapkan dapat digunakan sebagai perencana wilayah untuk mengembangkan strategi mitigasi. Selain itu pemetaan menggunakan geolistrik dapat digunakan sebagai alat edukasi untuk masyarakat akan lebih lebih sadar dan memahami risiko longsor di Kecamatan Bendungan, sehingga masyarakat akan lebi siap dan responsif terhadap ancaman yang akan datang,

Tim peneliti: Heni Masruroh, Alfi Sahrina, Bintang Harfian, Imelda Nasywa, Farhan, M. Bakhit