Tambakrejo, 22 Oktober 2024 – Program pengabdian masyarakat bertajuk Sahabat Mataair mulai dilaksanakan di Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang, sebagai upaya melestarikan Mataair Sendang Biru. Kegiatan ini menggabungkan aksi reboisasi dan pembangunan jaringan pipanisasi di kawasan konservasi, yang dilakukan oleh dosen Departemen Geografi, Departemen Teknik Sipil dan Perencanaan serta mahasiswa yang bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Bhakti Alam Lestari. Program ini didanai oleh Dana Riset dan Teknologi Pengabdian Masyarakat (DRTPM) 2024, dengan tujuan mendukung ketersediaan air bersih sekaligus, pengairan demplot hutan pangan, dan menjaga ekosistem yang terdapat di lingkungan sekitar.

Pada tahap awal kegiatan, tim pengabdian bersama masyarakat dan anggota KTH Bhakti Alam Lestari melakukan asesmen lapangan pada tanggal 5 September 2024. Mereka memetakan jalur pipanisasi yang akan dibangun, mengukur kondisi topografi, mataair, titik-titik penting untuk pemasangan pipa, serta membuat pemodelan yang sesuai dengan kondisi lapangan. Kegiatan ini berada di bawah koordinir dari Dr. Vita Ayu Kusuma Dewi (Dosen Departemen Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, UM). Asesmen ini penting agar rute pipa tidak mengganggu ekosistem dan memastikan distribusi air dapat berjalan efisien.

“Kami ingin memastikan bahwa pemasangan pipa berjalan tepat sasaran. Selain mempermudah akses air bersih bagi warga, program ini diharapkan menjaga ketersediaan air secara berkelanjutan,” ujar Alfi Sahrina (Dosen Departemen Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UM) yang merupakan Koordinator Tim Pengabdian.

Setelah pengukuran dan pemetaan selesai, tahap selanjutnya dilakukan penggalian jalur pipa bersama warga dan anggota KTH yang dimulai pada tanggal 21 Oktober 2024. Penggalian ini menghubungkan titik mataair utama di kawasan Sendang Biru dengan dengan tandon air utama pada kawasan Clungup Mangrove Conservation. Beberapa masyarakat dan anggota KTH Bhakti Alam Lestari ikut terlibat langsung dalam penggalian dan pemasangan pipa. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan program.

KTH Bhakti Alam Lestari, yang diwakili oleh Saudara Arik Anggara menyatakan, “Partisipasi kelompok kami dalam kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap pengembangan demplot hutan pangan yang terdapat di kawasan CMC. Kami berharap kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat untuk terus merawat mataair dan hutan di sekitar kita”.

Kegiatan ini mencerminkan konsep pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan, di mana kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemangku kepentingan berperan penting. Dengan rampungnya tahap awal pada penggalian dan pemasangan pipa, program ini diharapkan bisa menjadi model pengelolaan sumber daya air dan lingkungan yang berkelanjutan bagi daerah lain. Tindak lanjut dari program ini yaitu akan dilakukan pemasangan pompa dan instalasi sehingga program ini dapat berjalan dengan maksimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, juga akan dilakukan reboisasi pada daerah tangkapan air (catchment area) di area mataair Sendang Biru.

Yang terlibat dalam kegiatan:

Alfi Sahrina, M.Pd
Dr. Heni Masruroh, M.Sc
Dr. Vita Ayu Kusuma Dewi, S.T., M.Si
M. Rafli Tegar Hati
Eka Novia Marianti
M. Rafif Fadihillah
M. Yusril Abidin
Ilham Adenan Hidayatullah
Ihdina Rifkanisa Maharani
KTH Bhakti Alam Lestari