Sebuah momen bersejarah baru saja tercatat di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang melalui penyelenggaraan “Deklarasi Cakra Sinema & Bedah Film Ghulan dan Masa.” Acara ini bukan hanya sebuah pertemuan pelaku sinematografi terkemuka dalam diskusi yang menginspirasi mahasiswa, melainkan juga menandai pembentukan Cakra Sinema sebagai komunitas film pertama di Universitas Negeri Malang. Fokusnya adalah menyatukan seluruh mahasiswa FIS UM, menciptakan pengembangan bakat dan minat di bidang sinematografi.

Kegiatan yang dipandu oleh Prawinda Putri Anzari, S.I.Kom., M.Si, Kepala Laboratorium Ilmu Komunikasi, ini turut mengundang pelaku sinematografi ternama seperti actor film Dhohir Herlianto Sindu, dan praktisi serta produser film Afran Ardhi Perdana M.Sos, sebagai pembedah dan pemantik diskusi. Acara dimulai dengan pemutaran dua film pendek yakni “Ghulam” dan “Masa”. Film “Ghulam,” disutradarai oleh Nashiru Setiawan, meraih penghargaan First Winner of Europe on Screen 2020 Short Film Pitching Project. Sebagai pelengkap, film “Masa” karya Alfarizi Dwi Saputra, seorang alumni Vokasi Universitas Brawijaya, juga diputar sebagai bagian dari perhelatan ini.

Dalam diskusi, Arfan Ardhi Perdana, produser film “Ghulam,” membagikan pengalaman berharga sebagai produser film. Ia menjelaskan bahwa film “Ghulam” menjadi syarat lulus pengganti skripsi bagi Nashiru Setiawan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang, yang juga menerima bantuan dana produksi dari Eropa. Arfan menyoroti perubahan paradigma dalam industri film, di mana sekarang ini, platform-platform online dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan keuntungan dari pemutaran film pendek.

Dhohir Herlianto Sindu, aktor terkemuka, berbagi pengalaman tentang keterlibatan seorang aktor dalam menyampaikan pesan melalui film. Ia menekankan pentingnya hubungan aktor dengan elemen-elemen musik dalam menciptakan sebuah karya yang menyentuh hati. Dr. Akhirul Aminullah, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang, menyoroti peran film sebagai media untuk mahasiswa dalam mengkritisi isu-isu sosial. Ia merangsang mahasiswa untuk melihat film sebagai jendela kritis terhadap realitas sekitar.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Ari Sapto, M.Hum, turut menyampaikan dukungan penuh terhadap Cakra Sinema. Beliau menyatakan bahwa fakultas akan selalu mendukung perkembangan dan hasil karya dari komunitas ini.

Acara ini dihadiri oleh 72 mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi, Departemen Sejarah, serta Prodi Pendidikan IPS. Puncak acara ditandai dengan pemilihan Presidium Cakra Sinema yang akan bertugas hingga awal tahun 2024 setelah pelantikan dan pemilihan kepengurusan baru.
Presidium Cakra Sinema yang terpilih adalah:

  1. Diaz Angga Putra (Pendidikan Sejarah)
  2. Afiq Fadhil Dhaifullah (Pendidikan Sejarah)
  3. Aliya Nabila R (Ilmu Komunikasi)
  4. Dhyane Permata W (Ilmu Komunikasi)
  5. Noer Nazwa (Ilmu Komunikasi)
  6. Kahlil Gilbran Tertana (Ilmu Komunikasi)

Dengan peresmian Cakra Sinema, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang menorehkan sejarah baru dalam mendukung pengembangan bakat dan minat mahasiswa di bidang sinematografi. Kita berharap Cakra Sinema akan menjadi wahana yang membuka peluang lebih luas untuk berkarya dan berinovasi dalam dunia perfilman. Selamat kepada seluruh peserta dan pengurus Cakra Sinema!