PENGEMBANGAN PETUNJUK DAN PEDOMAN PRAKTIKUM SUNGAI BANGO SEBAGAI LABORATORIUM ALAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Ach. Amirudin, dkk.

Jurusan Geografi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Jl. Surabaya 6 Malang

Abstrak: Studi pendahuluan memperoleh hasil, bahwa sungai Bango anak sungai Brantas yang melintas tengah kota Malang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi laboratorium alam pendidikan Lingkungan Hidup (Lab Alam PLH). Di sungai ini terdapat potensi mata air, arus air yang sangat timpang saat musim kemarau dan hujan, batuan induk, ragam tanaman bamboo, ragam vegetasi, instalasi pengolahan limbah air rumah tangga, intervensi perumahan/permukiman pada sempadan sungai, dan sejumlah potensi lain yang perlu digali lebih lanjut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sungai Bango sebagai model laboratorium PLH sekaligus dengan Virtual Laboratoriumnya. Hasil pengembangan penelitian ini berupa sungai Bango sebangai model Laboratorium Alam PLH dan Virtual laboratory Berbasis WEB yang dicapi dalam dua tahun. Pada tahun pertama, produk yang dicapai berupa prototype  sungai Bango sebagai lab alam PLH, dan pada tahun kedua produk pengembangannya berupa model sungai Bango sebagai lab alam PLH yang dilengkapi buku pedoman dan virtual laboratory berbasis Web dengan nama “Bango River Natural Laboratory For Environment Education”. Hasil tersebut sangat bermanfaat sebagai sumber belajar dan aktivitas belajar PLH yang otentik, kompleks dan berkelanjutan serta virtual bagi siswa SD, SMP/MTs, SMA/MA/ SMK, mahasiswa dan masyarakat umum secara loka, nasional maupun global, dan juga bermanfaat sebagai kasanah pengembangan sumber belajar, media pembelajaran PLH, dean pembelajaran diluar kelas (outdoor learning). Selain itu, produk tersebut juga melindungi kelestarian sungai tersebut sebagai ekosistem, sumber air, paru-paru kota, serta tempat rekreasi warga kota yang keberadaannya semakain terancam.

Penelitian ini menggunakan rancangan pengembangan prosedural terdiri atas 6 langkah, yaitu studi literature, identifikasi potensi lapangan, melakukan perencanaan, prototype, uji coba lapangan, produk akhir. Uji coba produk dilakukan untuk pengumpulan data sebagai dasar dalam penetapan tingkat kelayakan sungai Bango sebagai lab PLH. Subyek uji coba adalah ahli PLH berkualifikasi S2 atau S3, ahli hidrologi berkualifikasi S2 Atau S3, ahli multimedia IT yang berkualifikasi S2, dan audiens siswa SMAN kelas 11. Uji coba untuk memberi pendapat tentang implementasi pratikum di sungai Bango sebagai lab alam PLH. Telah ahli PLH dan hidrologi diperlukan untuk mengetahui ketetapan langkah-langkah pembelajaran dan substansinya sebagai lab alam PLH, dan uji coba lapangan diperlukan mengidentifikasi kekurangan sungai Bango sebagai lab PLH. Telah ahli IT diperlukan untuk mengetahui ketepatan integrase teks, gambar, dan suara dalam system virtual laboratory. Pada saat pelaksanaan uji coba, juga dilibatkan guru PLH yang bertindak sebagai pengamat pelaksanaan pratikum. Semua masukan hasil uji coba lapangan akan digunakan untuk merevisi pedoman praktikum. Analisa dilakukan secara deskriptif dan validasi ahli (expert judgement).

Kata Kunci: Laboratorium Alam, Pendidikan Lingkungan Hidup, Virtual laboratory, Teknologi Pendidikan.

Laporan Penelitian Dana BLU, LP2M UM, November 2014