PENGARUH STATUS MIGRAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) TERHADAP REMITANSI DI DAERAH ASAL

Budijanto

Jurusan Geografi, FIS Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang

Abstrak: Kemiskinan masyarakat di daerah asal, rumitnya prosedur keberangkatan ke luar negeri melalui jalur pemerintah (legal) menyebabkan mereka memilih menggunakan jalur tidak resmi (illegal). Akibatnya mereka harus menanggung berbagai akibat dari sistem ini, seperti eksploitasi dan kurang mendapat perlindungan dari pemerintah. Namun hanya dalam satu dasa warsa remitan membuat daerah tersebut berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat yang beraneka ragam, kondisi lingkungan perumahan yang tertata, dan terkesan mewah. Tingginya rumah tangga memilih jalur TKI illegal, pada umumnya beralasan bahwa jalur illegal biayanya jauh lebih murah, prosedur mudah, dan tidak memerlukan persyaratan pendidikan. Lebih banyaknya TKI yang menggunakan jalur resmi ini tidak terlepas dari terjaminnya kepastian pekerjaan di negara tujuan dan hak-hak sebagai pekerja di negara tujuan, di samping tidak takut dibohongi oleh PJTKI ataupun tekong (calo). Remitan TKI berstatus remi lebih besar dari pada TKI yang tidak resmi terdapat hubungan yang nyata antara besar remitan yang dikirim dengan status keemigrasian TKI di luar negeri. Berarti bahwa apabila TKI akan bekerja keluar negeri harus melalui jalur resmi.

Kata kunci: status migran, remitansi, TKI.

Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Ilmu-Ilmu Sosial, UM, Februari 2014, ISBN 978-602-7957-42-8