PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN  DENGAN MENGGUNAKAN LANDSAT 8 OLI DAN TEHNIK OBJECT BASED IMAGE ANALYSIS  (OBIA) UNTUK WILAYAH DAS BRANTAS HULU-JAWA TIMUR

Bagus Setiabudi Wiwoho

 

Abstrak. Akurat pemetaan penggunaan lahan sangat penting untuk memantau kondisi DAS tropis seperti Hulu Brantas yang rentan terhadap multi-stres seperti penggundulan hutan dan ekspansi pertanian. OBIA meruakan teknik klasifikasi lahan remote sensing dengan menggabungkan spektral, tekstur, dan informasi spasial. Segmentasi yang tepat adalah kunci untuk suksesnya klasifikasi. Hasil analisa menunjukkan bahwa sawah mendominasi penggunaan lahan di hulu Brantas (25%), diikuti oleh daerah-daerah pemukiman (18%).  OBIA dengan mengunakan Landsat 8 gambar menghasilkan tingkat akurasi hanya 66,23%. Akurasi rendah dalam penelitian ini mungkin karena kendala terkait dengan kurangnya data pendukung, pengaturan segmentasi akurat, algoritma classifier kurang tepat, dan kriteria penggunaan lahan yang kurang konsisten. Penggunaan classifier menimbulkan tantangan dalam memilih training samples. Kompleksitas penggunaan lahan dapat menyebabkan “noise” segmen yang akhirnya mengarah ke akurasi rendah. Perbaikan dapat dilakukan dengan menambahkan lebih banyak data pendukung seperti DEM dan curah hujan dan penggunaan fitur ekstraksi berbasis Rule. ENVI, ArcGIS, dan Google Earth menyediakan integrasi yang mudah untuk penanganan data yang datang dengan format yang berbeda.

Kata kunci: pemetaan, landsat 8 OLI, OBIA, DAS Brantas Hulu.

Artikel ini dimuat pada Jurnal Pendidikan Geografi, Tahun 18 Nomor 2, Juni 2013,  ISSN 0852-5426