STUDI LIMPASAN PERMUKAAN DI SUB DAS METRO, MALANG JAWA TIMUR

 Bagus Setiabudi Wiwoho

 Jurusan Geografi, FIS Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang

Abstrak: Banjir yang merupakan permasalahan yang selalu terhjadi di wilayah kota besar. Ada 3 kemungkinan penyebab dari permasalahan banjir, yaitu 1) karena kapasitas jaringan sungai yang sudah tidak mampu menampung air, 2)  besarnya intensitas hujan yang terjadi, dan 3) faktor penggunaan lahan yang kurang mendukung pada besaran infiltrasi yang terjadi di suatu lahan. Sub DAS Metro merupapakan bagian dari DAS Brantas Hulu yang memiliki kontribusi pada upaya dalam perannya sebagai kawasan resapan air. Pada kenyataannya, data yang ada di Jasa Tirta I menunjukkan bahwa setiap kejadian hujan maka ketinggian muka air pada sub das ini masuk dalam batas kritis. Artinya banyak wilayah di sub das ini yang telah memberikan sumbangan limpasan permukaan dan peningkatan ketinggian muka air sungai. Satuan lahan yang memiliki kontribusi terbesar pada limpasan permukaan yaitu II.2.5, I.2.5, I.3.5, I.4.5, dan I.34. Limpasan permukaan didapatkan dari besaran intensitas hujan dan fc. Fc pada satuan lahan II.2.5 sebesar 0,02 cm/menit; I.2.5 sebesar 0,06 cm/menit; I.3.5 sebesar 0,07 cm/menit; I.4.5 sebesar 0,09 cm/menit; I.3.4 sebesar 0,12 cm/menit.  Pergerakan limpasan selanjutnya mengisi badan-badan sungai dan akan terkaumulasi pada daerah yang memiliki relief datar. Daerah-daerah akumulasi dari limpasan permukaan tersebar pada satuan lahan II.2.5, II.2.4, I.2.5, III.2.4, I.2.4, I.3.4, I.3.5, dan I.4.5.

Kata Kunci: Sub DAS Metro Hulu, limpasan permukaan, infiltrasi, satuan lahan.

Artikel ini dimuat pada Jurnal Pendidikan Geografi, Tahun 19 Nomor 1, Januari 2014,  ISSN 0852-5426